Peristiwa Penting Khamis Putih

a) Perjamuan Terakhir

"Ambilah dan Makanlah, Inilah Tubuh-Ku!" Lalu Dia mengambil cawan lalu berkata: Ambillah dan Minumlah, Inilah Darah-Ku! Perbuatlah ini untuk mengenang akan Daku![3]


Ayat diatas jelas adalah suatu simbol yang memberikan diriNya kepada Para Murid serta seluruh umat Manusia. Pemberian Roti melambangkan Tubuh-Nya dan Pemberian Anggur melambangkan Darah-Nya. Bukan dalam bentuk Fizikal tetapi secara Rohani, kerana Bagi Yesus, Roti dan Anggur memang pembekal tenaga fizik Manusia, tetapi akhirnya menjadi Tubuh dan Darah yang sesungguhnya.[4]

Pelayanan Kamis Putih secara tradisional dan menyejarah dapat mengenangkan kita pada peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya.[5] Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting.[5] Ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya.[5] Ini juga pengenangan akan perjamuan malam yang dilakukan Yesus, di mana untuk terakhir kalinya Yesus berbagi roti Paskah dengan para murid.[5] Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya menyebutnya "pelayan".[5] dan ini juga pengenangan akan pengkianatan yang dilakukan Petrus dan juga Yudas.[5]

Ibadah Kamis Putih adalah pelayanan doa, menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang, terang yang segera padam.[5] Pelayanan ini memiliki sebuah karunia sebagai garis luarnya sebagai sebuah lingkaran; terang (cahaya)-pelayanan-Perjamuan Kudus-pelayanan-terang.[5] Terang Allah adalah terang dari penciptaan dan terang Kristus.[5] Di dalam terang Kristus kita menemukan sebuah pesan, "Melayani"![5]

b) Pembasuhan Kaki

Rencana utama: Pembasuhan kaki

Perintah untuk melakukan pembasuhan kaki ini hanya terdapat dalam Injil Yohanes dan tidak terdapat dalam Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) lainnya.[6] Kaki adalah bagian yang kotor dalam tubuh manusia.[7] Kaki manusia menginjak debu tanah.[7] Pembasuhan merupakan sebuah bentuk dari simbolisasi tata gerak.[6] Kegiatan membasuh kaki adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh orang Yahudi pada zaman Yesus.[8] Proses pembasuhan kaki itu biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasan.[8] Dalam dunia Yunani, pembasuhan kaki adalah hal yang hina, yang biasa dilakukan oleh budak.[8]

Namun yang istimewa di sini, pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada murid-muridnya.[9]Yesus melakukan sebuah ritual yang biasa dilakukan dengan cara yang tidak berbeda.[9] Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan oleh seorang Guru.[9] Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.[9] Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru kepada murid-Nya.[9] Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.[9]

Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah.[10] Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam kematian untuk "menebus dosa"/"membersihkan" orang lain.[10] Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi "hamba" yang mau melayani orang yang hina sekalipun.[7]